Rangkaian Motor Listrik Direct On Line

Pada artikel kali ini akan dibahas mengenai rangkaian DOL. Rangkaian DOL (Direct-On-Line) adalah salah satu metode yang paling sederhana dan umum digunakan untuk menghidupkan motor listrik AC secara langsung. Dalam rangkaian DOL, motor listrik dihubungkan langsung ke sumber daya listrik tanpa menggunakan perantara seperti transformator atau variabel frekuensi (VFD).

Berikut adalah komponen utama dari rangkaian DOL:

1. Kontaktor: Alat yang berfungsi untuk menghubungkan dan memutuskan aliran listrik ke motor. Kontaktor ini dikendalikan oleh sebuah koil elektromagnetik yang bekerja pada arus kontrol yang lebih rendah daripada arus motor.

2. Overload Relay: Digunakan untuk melindungi motor dari kerusakan akibat beban lebih atau arus yang berlebihan. Jika arus melebihi batas yang telah ditentukan, overload relay akan memutuskan aliran listrik ke motor.

3. Tombol Start dan Stop: Tombol ini digunakan untuk menghidupkan (start) dan mematikan (stop) motor. Tombol start mengaktifkan kontak dalam kontaktor, sedangkan tombol stop akan memutuskan kontak tersebut.

4. Fusible Link atau Circuit Breaker: Ini adalah alat proteksi tambahan yang melindungi rangkaian dari arus lebih atau korsleting. 

5. Motor: Motor induksi tiga fasa yang menjadi beban.

6. MCB (Miniature Circuit Breaker): Untuk melindungi rangkaian dari arus lebih.

Prinsip kerja dari rangkaian DOL cukup sederhana: ketika tombol start ditekan, arus listrik mengalir ke koil kontaktor, yang kemudian menutup kontak dan memungkinkan arus listrik mengalir langsung ke motor, menghidupkannya. Ketika tombol stop ditekan, kontaktor akan membuka dan memutuskan aliran listrik ke motor, sehingga motor berhenti.

Kelebihan dari sistem DOL adalah kesederhanaan dan biaya yang relatif rendah. Namun, kelemahan utamanya adalah bahwa sistem ini dapat menyebabkan lonjakan arus yang tinggi pada saat motor mulai berjalan, yang bisa berdampak pada komponen listrik lainnya dalam sistem. Berikut ini merupakan diagram garis tunggalnya :

berikut ini cuplikan simulasi rangkaian DOL :

Membuat Aplikasi Augmented Reality menggunakan ARFoundation

Tulisan pertama saya di blog, jadi jika masih sangat acak-acakan harap maklum yaa, readerr... ARfoundation merupakan sebuah multi platform yang dikembangakan oleh Unity untuk membuat aplikasi berbasis Augmented Reality. Bagi yang belum pernah mendengar istilah ini, sederhanya Augmented Reality atau AR adalah menggabungkan obyek virtual dengan obyek atau lingkungan nyata dimana obyek virtual tersebut di generate oleh sebuah perangkat lunak. umumnya yang digunakan sekarang yaitu smartphone, entah Android maupun Ios. 

Sebenarnya banyak banget platform untuk mengembangkan aplikasi AR ini, tapi kali ini kita berfokus pada ARFoundation. Sebelum ini, kami pernah mencoba dan belajar membuat aplikasi AR dengan Vuforia. Secara garis besar, vuforia ini mudah untuk digunakan. hanya saja terkendala pada lisensi yang mana ketika kita mau menguplod apliskasi yang telah kita buat di play store misalnya, kita perlu membeli lisensi yang berbayar. Sehingga muncul alternatif buat belajar platform AR lain, salah satunya ARFoundation.okay langsung aja, berikut langkah-langkah membuat AR dengan ARFoundation. So let's get startedd... 

1. Menyiapkan Package ARFoundation langah pertama yaitu kita mengunduh package ini dari menu Package Manager pada software Unity. Biar lebih mudah, gunakan versi Unity yang terbaru atau cari yang ada embel2 LTS nya. package manager, klik download kemudian klik install sebagai berikut : 
2.  Menambahan depedencies. ARFoundation ini bekerja berbarengan dengan package lain, jadi kita juga perlu menambahkan package tersebut yaitu ARCore plug-in, ARKit plugin 
3.  Sub Menu XR pada Menu Component Setelah berhasil menambahkan package ARFoundation, nantinya muncul submenu tambahan pada menu Component yaitu XR. Tampilannya seperti ini

Media Pembelajaran Augmented Reality Untuk Materi Alat Ukur Kelistrikan

Hai readerss...

Sesuai dengan judul di atas di tulisan kali ini, saya mau mengulas aplikasi yang hampir 3 tahun ini dibuat tapi tak kunjung jadi. Sedikit hal yang melatarbelakangi pembuatan aplikasi ini yaitu sebagai bahan penelitian tesis saya. Pada penelitian saya ini kebetulan diharuskan melaksanakan penelitian pengembangan khususnya terkait media pembelajaran untuk materi di SMK. Setelah dilakukan seminar dan berbagai macam pertimbangan, akhirnya diputuskan untuk dibuatkan media pembelajaran materi alat ukur kelistrikan. Basis media yang digunakan bukan multimedia seperti flash akan tetapi suatu perangkat lunak mobile yang dapat berjalan di smartphone.Target smartphone yang disasar yaitu android. Mengapa android, karena hampir sebagian besar siswa SMK telah menggunakan smartphone khususnya android. Hal ini diperoleh dari pengamatan dan observasi yang telah dilakukan di beberapa sekolah yang ada di Yogyakarta. Tercetuslah ide untuk membuat aplikasi media pembelajaran alat ukur kelistrikan berbasis augmented reality. Untuk pengertian dan sejarah terkait augmented reality akan kita tulis dilain kesempatan. 

Aplikasi ini dibuat bertujuan untuk memberikan alternatif kepada siswa dan guru dalam memilih dan menggunakan suatu media untuk menunjang pembelajaran di kelas. Aplikasi ini khusus dibuat untuk materi alat ukur kelistrikan. beberapa hal yang melatarbelakangi pembuatan aplikasi ini selain dukungan teknis seperti yang diutarakan di atas, aplikasi ini diharapkan dapat menjembatani permasalahan yang muncul saat pembelajaran alat ukur kelistrikan di kelas. Beberapa permasalahan sebagai analisis awal yaitu sebagai berikut :

1. Belum ada media pembelajaran sejenis yang dibuat khususnya untuk materi alat ukur kelistrikan.
2. Media pembelajaran yang lazim digunakan dalam pembelajaran sebatas buku/bahan ajar serta alat praktik/alat ukur langsung.
3. Media pembelajaran lain seperti software komputer memiliki keterbatasan kemudahan dan kepraktisan ketika akan digunakan.
4. Keterbatasan jumlah alat ukur kelistrikan yang ada di sekolah. Hal ini menyebabkan kecilnya rasio jumlah alat praktik dengan jumlah siswa.
5. Resiko kesalahan/error saat praktik tinggi dikarenakan siswa belum memahami  teori dan prosedur penggunaan alat ukur kelistrikan yang baik dan benar.
6. Pembelajaran terlihat monoton dikarenakan tidak terdapat alternatif media pembelajaran yang dapat dipakai.

Selain beberapa permasalahan di atas, terdapat faktor-faktor yang mendukung sehingga dimungkinkan untuk dibuatnya media pembelajaran ini,yaitu :

1. Faktor teknis seperti sebagian besar bahkan seluruh siswa telah memiliki dan menggunakan smartphone khususnya Android.
2. Hampir sebagian besar siswa telah memiliki akses internet. Hal ini nantinya mempermudah dalam proses distribusi aplikasi.
3. Siswa belum terlalu mengenal teknologi augmented reality, sehingga cocok untuk membuka wawasannya tentang teknologi tersebut.

Untuk readerss yang mau mencoba menginstal dapat mengunduh aplikasi ini DI SINI.

Untuk tutorial pembuatan aplikasi ini akan dimuat di tulisan lainnya. Terimakasih

Sukses UP PPG PGSD 2021

Aplikasi ini berisi kumpulan latihan soal yang ditujukan untuk Bapak/Ibu Guru Peserta PPG Prajabatan maupun Dalam Jabatan bidang Pendidikan Guru Sekolah Dasar yang akan mengikuti UP (Ujian Pengetahuan) sebagai ujian akhir untuk menentukan kelulusan dan kelayakan sebagai calon guru profesional. Diharapkan aplikasi ini dapat membantu mempersiapkan diri lebih dini untuk menghadapi ujian. 

 

Fitur : 

- 360 butir soal yang komprehensi untuk UP PPG PGSD 

- Sistem acak soal dan jawaban, melatih kemampuan analisis 

- Dilengkapi kisi-kisi instrumen UP PPG PGSD dari kemendikbud 

- Tips dan trik untuk sukses menghadapi ujian UP PPG PGSD tahun 2021 

- Fitur TAP Kunci Jawaban, mempermudah proses belajar update per agustus 2021 YANG BARU 

- 120 butir soal tipe Z 

- Fitur Kunci jawaban saat salah dalam mengerjakan soal 

- Timer Pengerjaan 45 menit 

 Berikut ini beberapa tampilan aplikasi :

Gambar 1. Tampilan menu utama, berisi 12 kategori soal tipe X-Y-Z( setelah update)

Gambar 2. Tampilan soal dilengkapi timer, skor, indikator jawaban.

Gambar 3. Tampilan lain menu utama

Gambar 4. Kisi-kisi soal UP